Archive for Oktober, 2010

E-Commerce Th.2008

TUGAS 1: Perkembangan Internet dan E-Commerce di Indonesia dan di Dunia

Pada abad ke 21 komputer menjadi suatu media yang sangat konvensional di dunia, terlebih dengan teknologi lain yang telah ditanamkan di dalamnya yaitu jaringan internet. Jaringan internet adalah jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga informasi dapat masuk secara mudah dan cepat. Tekhnologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interkasi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis tanpa batas. Dapat disadari bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet telah mengubah pola interaksi masyarakat. Internet telah manggantikan posisi perpustakaan ataupun buku yang merupakan gudang ilmu pengetahuan. Semua informasi dari dulu hingga kini termuat dengan cukup lengkap di internet. Situs-situs seperti wikipedia menjadi perpustaklaan online terbesar, dimana hampir semua informasi akan diperoleh dengan mudah dan gratis.
Negara yang menguasai internet di era milenium dipastikan menjadi negara yang maju jika internet dipergunakan secara bijak terutama dalam bidang riset, pendidikan, administrasi, sosialisasi, networking, dan bisnis. Dengan internet kita dapat mengetahui perkembangan riset teknologi di berbagai belahan dunia secara cepat, dengan penjualan produk secara online, dapat menurunkan cost of marketing dan cost of employee menjadi lebih rendah.
Dari data internet pada http://www.worldstats.com, dalam sepuluh tahun terakhir jumlah pengguna internet di dunia meningkat drastis, dari 0,4% pengguna di seluruh dunia, kini naik hampir 60 kali lipat di tahun 2008. Pengguna internet tahun 2008 1.565.000.000 atau sebesar 23,3 % dari jumlah penduduk di dunia. Dari 1,5 miliar pengguna internet saat ini, 41% berada di Asia, kemudian disusul Eropa 25% disusul Amerika Utara 16% dan Afrika dengan tingkat pengguna internet terkecil di dunia hanya 5.6%. Besarnya pengguna internet di Asia sangat wajar mengingat jumlah penduduk di Asia lebih dari 55% penduduk dunia atau sebesar 3,7 miliar jiwa dari total penduduk dunia 6,7 miliar jiwa. Sedangkan presentase penetrasi terbesar pengguna internet terhadap total penduduk dunia masih dipegang oleh negara-negara di kawasan Amerika Utara yang mencapai 73,1% sedangkan penetrasi pengguna internet di Asia baru mencapai 17,2%. Prosentase pengguna internet di dunia berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, dan tingkat pendapatan dapat dilihat pada diagram lingkaran di bawah ini:

 

Dengan trend pertumbuhan internet dalam beberapa tahun terakhir ini, Indonesia menjadi pangsa pasar pengguna internet yang sangat potensial. Diperkirakan untuk tahun 2008, 2009, 2010, trend pertumbuhan pengguna internet Indonesia akan meningkat rata-rata 20% dari awal tahun 2008 sekitar 25 juta pengguna, di akhir 2008 diperkirakan telah mencapai 30 juta pengguna atau baru 13% penduduk Indonesia yang menikmati fasilitas internet. Jauh dari penetrasi pengguna internet dunia yang mencapai 17,2% di Asia.
Krisis ekonomi yang melanda dunia dan berdampak pada perekonomian di Indonesia, tidak akan menghalangi pengaruh dari globalisasi teknologi dunia. Sebab dengan penerapan IT maka semakin besar peluang masyarakat untuk mengakses komputer dan jaringan internet beserta kandungan informasi di dalamnya. Walaupun belum mampu melayani seluruh rakyat Indonesia, tetapi prosentase masyarakat yang akan terlayani akan jauh lebih besar dari keadaan sekarang ini sebab dari data yang ada dari Internet Indo Data Centra Indonesia (IDC) pada tahun 2008 pengguna internet di Indonesia sekitar 25 juta dari total populasi 237.512.355 penduduk Indonesia atau sekitar 10,5%.
Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hingga akhir maret 2008, telah terpasang koneksi sekitar 241.000 broadband internet di seluruh indonesia. Google yang merupakan salah satu pemain berpengaruh besar di dunia, melihat perkembangan internet market yang cukup besar dan melihat penggunaan internet untuk UKM di Indonesia sebagai target market yang dapat dikembangkan dan optimis dapat memperoleh calon pengiklan yang memasang iklan melalui google adwords, yang mana didukung dengan biaya yang cukup ringan yang dikeluarkan para pemasang iklan yaitu Rp 90.- per klik di google awords. Didukung dengan hasil pengamatan PT Synovate Indonesia yang mengatakan bahwa sebagian besar pengguna internet di Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi yang berkenaan dengan barang yang ingin mereka beli sehingga hal tersebut menandakan potensi besar bagi online bisnis di Indonesia.
Penggunaan internet untuk aktivitas transaksi bisnis dikenal dengan istilah Electronic Commerce (e-commerce). Karakteristik e-commerce terdiri atas terjadinya transaksi antara dua belah pihak, adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi dan internet sebagai medium utama dalam proses transaksi. Dalam prakteknya, transaksi e-commerce dapat terjadi antara organisasi bisnis dengan sesama organisasi bisnis(B2B) dan antara organisasi bisnis dengan konsumen (B2C). Dengan melihat semakin meningkatnya pengguna internet dari tahun ke tahun, kondisi inilah yang dapat dijadikan pemicu untuk menumbuhkan e-commerce di Indonesia. Semakin banyaknya pengguna internet, diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat dalam melakukan pembelian barang atau jasa, yaitu pembelian secara konvensional melalui e-commerce. Sebagaimana hasil penelitian Liao and Cheung (2001) bahwa pengguna internet di Singapura, semakin banyak mempergunkan internet maka ia semakin senang melakukan pembelian melalui e-commerce (toko maya). Fenomena ini diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi pengusaha, khususnya di Indonesia, untuk mulai mengembangkan inovasi bisnis melalui e-commerce.
Di Amerika, nilai transaksi perdagangan retail yang dilakukan secara online terus meningkat. Berdasarkan data statistik yang dipublikasikan oleh US Cencus Bureau, nilai transaksi retail secara online pada 3 bulan pertama tahun 2008 mencapai 33 milyar USD. Jumlah ini adalah sekitar 3.3 persen dari total nilai perdagangan retail pada rentang waktu tersebut. Bila dilihat dari presentase , nilai transaksi retail online mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan akhir tahun 2000 yang hanya mencapai 1% dari total nilai perdagangan retail.
Di Indonesia untuk data statistik tahun 2008 belum bisa didapatkan, tetapi diperkirakan nilai transaksi retail yang dilakukan melalui internet masih sangat kecil jumlah dan presentasenya jika dibandingkan dengan nilai transaksi retail secara keseluruhan. Data pada tahun 2000 menyebutkan bahwa jumlah e-shop istilah bagi toko di dunia maya di Indonesia sudah mencapai lebih dari dua puluh buah, berarti dari data tersebut kemungkinan tiap tahunnya akan meningkat. Produk yang dijual dalam e-commerce bermacam-macam, seperti, buku, komputer, handphone, handicraft, dan t-shirt. Pada tahun 2000 tercatat nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai 100 juta USD. sedangkan nilai transaksi di seluruh dunia mencapai 390milyar USD. hal ini berati menunjukkan bahwa nilai transaski e-commerce di Indonesi masih sekitar 0,026% dari seluruh total nilai transaksi e-commerce dunia (Boerhanoeddin,2003).
Jika mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Liao and Cheung (2001) di Singapura, setidaknya dengan semakin berkembangnya jumlah pengguna Internet di Indonesia, dapat diprediksi akan terus meningkatkan volume dan nilai transaksi e-commerce.

 

 

PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI DUNIA DAN DI INDONESIA

PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI DUNIA DAN DI INDONESIA

Kita hidup dalam masyarakat yang mengalami perubahan secara cepat. Jenis kebutuhan masyarakat juga cepat berubah, demikian pula cara memenuhinya.
Surat kabar, sebagai mana juga lembaga-lembaga bisnis lainnya, dituntut senantiasa memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan itu ia akan tetap eksis. Tapi bila gagal ia punah.
Masyarakat berubah, kebutuhannya berubah, cara memenuhi kebutuhannya pun berubah. Dulu orang senang membaca berita yang panjang-panjang. Sekarang, waktu membaca surat kabar menjadi sangat singkat. Dulu orang senang membaca pidato, sekarang tidak lagi. Kebutuhan akan berita berubah, begitu pula cara menyajikannya.
Dalam masyarakat yang berubah itu, ada satu kekuatan yang begitu dahsyat yang mendorong, menciptakan, dan mengarahkan perubahan. Kekuatan yang dahsyat itu adalah teknologi informasi. Teknologi ini kita temukan di komputer maupun telepon selular (ponsel). Di sana ada juga internet. Pada 2007, sekitar 31,5 juta orang Indonesia menggunakan internet. Rata-rata tumbuh lebih tiga juta pengguna internet tiap tahun dalam 10 tahun terakhir. Pengguna internet di Singapura tumbuh 68 persen tapi jumlah pengguna hanya 2,4 juta. Pengguna internet di Indonesia hanya tumbuh 8,9 persen tapi mencapai 20 juta orang.
Pengguna internet itu berusia 10-39 tahun. Mereka bersentuhan dengan internet di kafe, sekolah atau kampus, tempat kerja, dan rumah. Sampai dengan 20 tahun ke depan, generasi internet inilah yang akan mewarnai Indonesia.
Melihat data-data internetworldstats.com pada 2007, dapatlah dikatakan bahwa jumlah pengguna internet merupakan sisi Indonesia yang membanggakan. Penetrasinya memang masih rendah, hanya 8,5 persen dari total populasi, jauh tertinggal dari bangsa-bangsa maju seperti Jepang (68,7 persen) atau Malaysia (60 persen).
Tapi dibanding India, salah satu raksasa ekonomi dunia, penetrasi Indonesia lebih baik. Asia merupakan kawasan pengguna internet terbesar di dunia, 510 juta, mengalahkan Eropa dan Amerika Utara. Dari segi jumlah, pengguna internet Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia setelah Jepang dan Cina.
Jumlah 31,5 juta pengguna internet di Indonesia memang bukan jumlah yang sedikit. Jumlah itu jauh lebih besar dari seluruh penduduk satu benua Australia. Juga lebih besar dari gabungan antara penduduk Malaysia dan Singapura.
Saat ini, hampir seluruh pusat perbelanjaan, hotel, rumah makan, dan kafe menyiapkan fasilitas hotspot, beberapa di antaranya gratis. Fasilitas hotspot juga sudah masuk ke kampus-kampus bahkan kantor partai politik. Di warung kopi, suasana berubah gara-gara hotspot: dari mengobrol saja menjadi mengakses internet. Di kampus, hotspot mengubah gaya hidup mahasiswa: dari keranjingan demo menjadi kecanduan internet. Kita sudah melihat kecenderungan global akibat pengaruh teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini.
Berikut data yang dimiliki Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Fakta dan statistik perkembangan internet khususnya di Indonesia tahun 2008 (updated Juni 2008), sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk = 237,512,355
2. Pengguna internet tahun 2000 = 2,000,000
3. Pengguna internet sekarang = 25,000,000
4. Persentase pengguna internet = 10.5 % dari total penduduk
5. Persentase pengguna di Asia = 4.3 %
6. Pertumbuhan dari tahun 2000-2008 = 1150 %

Dari data di atas, menjelaskan bahwa masih ada 89,5% atau sejumlah 212,5 juta orang yang belum mengenal internet. Diperkirakan tahun 2009 ini akan naik sebesar 40% menjadi 35 juta pengguna. Kenaikan yang signifikan ini diyakini karena infrastruktur untuk tersedia nya internet di Indonesia semakin hari akan semakin mudah dan murah.

Pengguna Internet di dunia:
1.1463632361 Jumlah pengguna Internet di seluruh dunia (Juni 2008).
2.578.538.257 pengguna Internet di Asia
3.384.633.765 pengguna Internet di Eropa.
4.248241969 pengguna Internet di Amerika Utara.
5.139009209 pengguna Internet di Amerika Latin / Karibia.
6.51.065.630 pengguna Internet di Afrika
7.41939200 pengguna Internet di Timur Tengah.
8.20204331 pengguna Internet di Oseania / Australia.
Dari data Internet World Stats
Tahun

Pengguna Internet

% Penduduk
2005

1,018,000,000

15.7%
2006

1,093,000,000

16.7%
2007

1,319,000,000

20.0%
2008

1,565,000,000

23.3%
Dengan trend pertumbuhan internet dalam beberapa tahun terakhir ini, Indonesia menjadi pangsa pasar netter yang sangat potensial. Diperkirakan untuk tahun 2008, 2009 dan 2010, trend pertumbuhan netter Indonesia akan meningkat rata-rata 20% dari awal tahun 2008 sekitar 25 juta pengguna. Dan diakhir 2008 diperkirakan telah mencapai 30 juta pengguna atau baru hanya 13% penduduk Indonesia menikmati fasilitas internet, jauh dari penetrasi netter dunia yang mencapai 23.5% atau 17.2% di Asia.
Persentase netter Indonesia (13%) masih kalah jauh dengan negara-negara tetanga di Asia seperti: *Malaysia : 62.8% *Filipina : 14.6% *Thailand : 20.5%
*Vietnam: 24.2% *China : 22.4% *KoreaSelatan:76.1%
*Jepang: 73.1%
Perkiraan resmi dari APJII terhadap jumlah pelanggan dan pemakai internet selama ini dan perkiraan sampai akhir tahun 2006 adalah sesuai dengan tabel berikut ini:
Tahun
Pelanggan
Pemakai
2005
1.500.000
16.000.000
2006
1.700.000
20.000.000
2007
2.000.000
25.000.000

Kronologis tahun-tahun perkembangannya adalah sebagai berikut : Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada akhir tahun 2001 mencapai 2,4 juta orang. Meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan angka pada akhir tahun 200 sebesar 1,9 juta orang. Pengguna sebanyak 2,4 juta orang tersebut terdiri dari 550 ribu pengguna perumahan, 26 ribu pengguna perusahaan, 2000 sekolah dengan rata-rata 500 pengguna/siswa persekolah, 500 perguruan tinggi dengan rata-rata 1000 mahasiswa per kampus dan 2500 warnet dengan rata-rata 100 orang pelanggan perwarnet.

 

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!